Kembali ke wordpress.com

•September 5, 2008 • Leave a Comment

Setelah setahun lebih malang melintang dengan blog hosting bayaran di lazymode.com (udah tutup, ga gw entend domainnya), akhirnya gw kembali ke wordpress.com. Yang gratis mang lebih simple dan lebih gampang pakenya. Terutama dengan pindahnya gw ke Australia akhir semester kemarin, gw jadi ga bisa melakukan pembayaran ke hostingan yang berlokasi di Jogja dan setelah pengalaman yang menyakitkan dengan SIngcat dulu, gw ga berani melakukan pembayaran antar bank yang beda negara. No way. So keputusannya, gw pake blog lama dan bikin sesimple mungkin (Lazymode.com dulu rada ribet dengan Filezilla dan template yg cenderung untuk gw ganti2).

And yup, sekarang gw di Melbourne, Australia meninggalkan Malaysia buat ngelanjutin semester 4-6 disini. Nyaris aja ga jadi berangkat karna ada beberapa masalah yang harus ditangani di imigrasi Malaysia. Buat orang Indonesia yang mo berangkat ke Australia, ada baiknya bikin visa di Indonesia aja. Jangan di Malaysia, karna (sorry aja) kurang antisipasi dan kurang tanggap dengan potensi2 masalah yang ada. Kalau buat warganegara Malaysia, mereka bisa bikin visa secara online dan warga Indonesia ga bisa. Katanya sih (gw dengar dari agen) karna warga Indonesia itu dianggap sebagai warganegara yg harus dikasi “perhatian lebih”. Apa maksudnya tuh…?Ya itu maksudnya.

Wat’s up with me?

Datang kesini sengsara bukan main, karna pas lagi winter. Tinggal di pondokan pelajar disini bareng anak VicUni dan RMIT, kamar “ok lah”, ga dikasi bantal boro2 slimut, jarak ke kampus gw di City lbh kurang 1 stengah jam naik kombinasi train+tram+bus….untung gw orangnya penyabar lol Akhirnya setelah beberapa minggu, beli ini beli itu, lumayan betahan jg sih disini. One thing yang betul2 membantu itu adalah publik transportasinya, semua train ato tram ato bus disini itu jelas kapan datangnya, sering datangnya dan terawat. Gw jadi mikir, proyek Busway itu mungkin jauh sekali dari yang diharapkan pemerintah dulunya.

udah lama juga ga nge-goblog…so maybe next time tambah lagi.

Pindah ke lazymode.com

•July 4, 2007 • 5 Comments

Buat semua teman-teman yg mampir disini, sedikit pemberitahuan kalo blog yg ini (kemungkinan) di-nonaktifkan.

Pindah ke blog baru di http://lazymode.com 

Jadi kalo bisa sekalian di-update itu bookmarking, blogroll, frien-list, rss, syndication, apa kek hehe

Thanks.

Berapa hargamu?

•June 19, 2007 • 14 Comments

Pernah nggak berada di suatu tempat yang asing, trus didekati oleh orang dengan tampang sangar dan ditodongin pisau. Kemudian dengan mata melotot dan suara serak, orang tersebut bertanya “Harta atau Nyawa?”. Untungnya gw ga pernah terlibat dengan situasi yang serupa. Sekedar informasi, kalimat “Harta atau Nyawa?” ini bisa disinonimkan dengan perkataan orang “Kasi dompet loe atau gw mampusin loe”. Lebih kurang sama kok.

Illustrasi diatas diambil dari Slate Blog: If God Were an Accountant oleh Tim Harford. Bagi yg ga begitu familiar dengan beliau, mungkin tahu dengan buku Undercover Economist-nya (great book, will blow your mind..).

Jadi berpikir, sebenarnya nyawa itu ada harganya ga sih? seberapa mahal? benarkah nyawa orang indispensable alias tidak tergantikan? Setelah membaca artikel tsb diatas, ternyata untuk beberapa orang nyawa itu ada harganya dan terlihat sekali dari apa yang “pekerjaan” mereka.

Berapa harga (nyawa) gw?

Dilihat dari analisis artikel dari Tim Harford diatas, sepertinya beliau menggunakan opportunity cost untuk menghitung berapa sebenarnya harga seseorang.

Opportunity cost = The highest-valued alternative that we give up to get something (McTaggart, 2004)

Sebagai informasi gw adalah seorang perokok yang menghabiskan 1 stengah bungkus rokok dalam sehari (3 bungkus dalam 2 hari). Berarti dalam setahun saya menghabiskan (360/2 * 3) * RM 7.40 = RM 3996 = Rp. 10,391,394.39/ tahun. Harga nyawa gw/ tahun adalah Rp. 10 juta. Berkenaan dengan prinsip opportunity cost, ternyata opportunity cost gw lebih (minus) Rp. 10 juta/ tahun.

Sekarang gw bandingkan dengan PSK (Pekerja Seks Komersial) di US yang rata-rata pendapatannya $50,000/tahun atau Rp. 445 juta pertahun. Resiko untuk mati terkena AIDS ternyata diimbangi dengan opportunity cost yang (positif) Rp.445 juta/ tahun. Seorang PSK yang pada dasarnya dinilai rendah, ternyata nilainya lebih tinggi daripada gw yang memiliki opportunity cost yang bahkan tidak pada posisi yang positif.

Harga Gerry – Rp. 10 juta/ tahun (not even close) dengan Harga PSK Rp. 445 juta/ tahun.

Jadi berapa hargamu?

NB: Untuk saat ini akan berhenti merokok, sampai menemukan cara mem-positifkan nilai diatas

Tambahan (21 Juni 2007):

Tulisan bukan bermaksud meremehkan pekerjaan para PSK. “Rendah” diatas dimaksud kepada generalisasi persepsi di komunitas kita. Even though a prostitute work is degrading their own value, I do feel it’s a hard job.

The Beautifulness

•June 16, 2007 • 4 Comments

Beautiful is word people use to describe something extraordinary, magnificent, great. Past few days, I let my mind fly through everywhere. Thinking like a mere human, a mere person, but not a reasonable man. Judging things are easy, am I right? People even judge something something that never even touch their life. For an example: death is scary or a newborn infant is beautiful or that hemeless guy is very ugly. We dare to judge, don’t we? In comical, there is only 2 type of person in this world:

1. Me, not me as Gerry

2. A judge

Me is an individual, as a subject that think like a “Me”. A judge – as in literal meaning – is not a person, but without their robe their “me” is unevitable. Reasonable way of thinking is the difference. Every single life matters in this world are not reasonable, except a judge. Reasonable is a state of consciousness that only a judge can have it. How about us? We are handicapped with sympathy and empathy. A living matters don’t have reasons, it’s only purposes.

The purposes we have is the real beauty. And only our purposes would give us a capability differ positive and negative. No such thing, in my opinion. Hawking might understand this.  I am looking at a better world.

Ketika ujian mulai bikin gila

•June 15, 2007 • 3 Comments

Besok ujian ke-2 dari 4 keseluruhan ujian. Blum start yang ke-2, gw udah rada stress. Stress bukan ga bisa ujian, tp kok kayanya ni jalan waktu lambaat banget. Grrr…kenapa ujian letaknya di akhir semester ya? Kalo di tengah namanya ujian mid-sem kali ya hehe (tolol mode).

Kemaren ujian pertama. Memang pada dasarnya udah kesal dan ga napsu buat ujian, memaki rasanya ga terlalu salah. Gambar di bawah ini adalah kertas ujian berbasis pilihan berganda. Klik untuk diperbesar. Sebagai informasi, gambar di bawah cuma sebagai contoh dan gw ambil dari Queensland University punya, bukan dari Victoria University (dimana gw kuliah). Tapi lebih kurang sama deh. Source-nya dari [sini].

Multiple Chice Exam Paper

Apakah ada yang salah dengan ketas jawaban diatas? Mungkin walau diperbesar sekalipun ga bakal keliatan salah nya. Ya udah gw kasi tau. Yang salah adalah bulatan yang melingkari jawaban A,B,C atau D di kertas diatas. Kebetulan kertas diatas digunakan untuk jawaban True or False, tapi lingkaran yang mengelilinginya persis sama. BULATAN ITU BERBENTUK LONJONG! Selama gw ujian baru sekali ini gw harus menghitamkan lingkaran yang berbentuk lonjong dan untuk sekedar informasi gaya menjawab ujian dengan menghitamkan jawaban itu udah cukup mengesalkan dan buang2 waktu. Tapi biasanya bulatannay itu berbentuk bulat dan sekarang lonjong. Orang bego mana pula yang bikin bulatannya berbentuk lonjong? Kurang susah apa kalau bulat tok? Sistem ini memang sistem ujian paling bodoh yang pernah dibuat manusia. Kenapa kita ga ujian dengan cara menyilang jawaban seperti waktu SMP? Alasan buat mempercepat pemeriksaan masih kurang bagus buat gw. Mungkin kalo waktu yang dipakai buat menghitamkan jawaban dipakai buat periksa jawaban ujian, bakalan sama aja. Mungkin betul juga kata Steve Levitt di buku Freakonomics-nya, menjawab ujian dengan cara menghitamkan ini ga ada bagusnya buat murid. Ini cuma akal-akalan universitas aja buat mengubah jawaban murid-murid supaya universitasnya tetap dianggap baik. Logisnya gini aja, kalo iya jawab ujian dengan cara kaya gitu bisa cepat dan ga buang waktu, kok gw ujian tanggal 12 Juni dan baru keluar hasilnya tanggal 16 July?  Pfff…

Karna udah stress, bukannya belajar gw malah nonton Ocean’s Thirteen dan bikin account di MySpace hehe dah sakit pala…setannn. Tp ngomong-ngomong MySpace lumayan jg sih, ga jelek2 amat, tapi kayanya buat social networking buat Asia masih bagusan Friendster. Bagi yang tertarik, check out: http://myspace.com/gemawan

2 lagi…2 lagi…

The Joke

•June 13, 2007 • 2 Comments

I heard a fabulous quote today.

“What will make God laugh?”

………………………….

“By telling Him your plan”

And I somehow hurt…

NB: My first paper is up today..Happy Exam!! 

Today is…

•June 2, 2007 • 3 Comments

a day when I wanna go home the most…I wanna go home

21 May 2007, not long from now.

2 weeks full of hardwork

Kangen rumah

•May 29, 2007 • 6 Comments

Ironis kalo dipkir-pikir, 2 tahun lalu pas gw datang ke Malaysia kesannya menggebu-gebu. Alasan utama tanpa menutup-nutupi adalah buat diri gw sejauh mungkin dari rumah, dari ortu dan dari segala yang berbau rumah. But now, everything seems to change. Sekarang setiap kali gw balik ke padang, susah kali rasanya mo baliki lagi kesini. Terutama kalo udah akhir semester, gangguan semangat belajar itu adalah kangen pulang. Karna belajar cuma bikin waktu jalannya lebih lambat dari seharusnya. Gw cuma pengen hari tu cepet jalannya, udah besok besoknya lagi besoknya lagi.

Ga munafik, sebagian besar waktu gw nanti di Padang cuma bakalan dihabiskan ma cew gw. But still, gw juga kangen keluarga, terutama adek2 gw. Even we were not that close though, not even now. 1 bulan nanti dari tanggal 21 Juni sampai 25 Juli gw mo puas-puasin semua yang gw kangenin disini. Gw mo makan semua yang bisa dimakan, gw mo reuni ma anak2, maen band lg (moga2 aja ada festival slama gw disana), gw ga mau tidur biar semuanya worth it hehe

haha akhir semester selalu seperti ini, ga beda dari semester2 sebelumnya, cuma semester ini bisa jadi semester terakhir buat gw ketemu ma cew gw. Semester depan mungkin doi dah mulai kerja, ga bisa lagi balik ke Padang. Sementara gw yang banyak ulah ini masih meneruskan kuliah gw disini, grrr. Moga2 aja kuliah setan ini cepat selesai.

Cuma ingin menumpahkan kangen. Mana Vera sms tadi pagi, bilang kalo lagi sakit cair lg. Moga cepet sembuh syg. miesz_oe.

Mau pulang…pulanggggggg!!!

————————————————————————————————————————–

Mengingat ujian pertama masih tanggal 12 bulan depan, so mo mencerahkan mata sedikit. Jadi nonton satu dari “the most anticipated” movie of the year. The Pirates of Carribean: World’s End. Premier tanggal 24 Mei kemaren, tapi terpaksa nonton tanggal 27 kemaren (Minggu). Alasannya cuma satu: tanggal 24 ga bakal sabar antri nya. Jangankan antri di booth ticket-nya di Pyramid (biasa nonton disana), buat booking online aja ga bisa. Sepertinya site TGV Pyramid sengaja di-down kan, buat mengantisipasi orang yg booking tiket sampai 40 buah dan yang nanti datang buat ticket-nya cuma 6 atau 8 orang (dan ini memang pernah terjadi, bahkan ada yg booking sampai 100 ticket). Kebanyakan yang booking ga pakai pikiran ini cuma para anak-anak kos sini, macam2 gw ini. Berhubung hari Senin sebagian besar anak2 ada ujian, terpaksa cuma gw ma Bob yg pergi nonton. Dalam pikiran sih sepertinya bakal gampang dapat tiket hehe tp sepertinya terlalu cepat buat senang. Jam 3 ngantri beli tiket, rencana nonton jam 6, berubah jadi jam steng 10 malam..studio buat jam 6 (ada 2 buah) full semua. Setan, ni film sepertinya laris. Belum lagi ditambah waktu ngantri stengah jam. Rencana nya sih mo duduk dulu di Starbucks yg letaknya pas di depan Pyramid, biasanya sih pemandangan hari Minggu seger2 smua. Tp berhubung masih 5 jam lebih buat nunggu dan kursi Starbucks di luar ga sesuai buat duduk diatas 3 jam, akhirnya balik pulang dulu.

Review:

Visual effect: 8.5

Storyline: Jadi bertanya-tanya apa Pirates of Carribean ini berdasarkan novel? Soalnya ada beberapa alur cerita yang gw ga ngerti dari mana datangnya. Seperti nonton movie yg disadur dari novel, tp ga lengkap ceritanya. Mirip Haary Potter & Eragon.

Genre: Kalo dibilang komedi, badutnya cuma satu (Jack Sparrow). Dibilang action, kurang menggigit. Dibilang drama, cuma bagian akhir. Entahlah. ga ngerti

Interesting things:

– Chow Yun Fat cuma bakal jadi cameo aja. Padahal berharap banyak dari si legenda ini.

– Gw ngeliat banyak sekali kemiripan antara karakter Jack Sparrow dengan Dr. Gregory House (film seri House). Mirip sekali, kalo yg pernah nonton House pasti ngerti.

Overall: Biasa-biasa aja. Di samping durasi yang luar biasa lama, lbh krg 2 steng jam. Ga terlalu seperti gw harapkan, masih lebih bagus yang pertama. Tp masih layak ditonton.

==> next mission ==> Ocean’s Thirteen

Be gentle with your own soul [Part 2]

•May 25, 2007 • Leave a Comment

– Who said life is short. Life is looonggg. Especially when you make a wrong decision – (Chris Rock)

Every now and then, I always think what did I do wrong. Coz u know, sometimes when we come around into a circle of life. We are thinking “What did I do to make me end up here?”. That’s not a question apparently, nor an answer. It’s empty. Yeah, it’s empty like a drying well in the desert. If you ever make that kind of question in life, you’re absolutely not in a good shape on your life. Yeah, another word…you’re fucked up.

“What did I do?” it doesn’t matter. It doesn’t count, so keep move on. Coz turn back time (especially in your mind) never gonna give you an answer. You can keep bullshitting your brain with regret or poisoning your damn your mind with fuckin motivational line or expert sayin. That’s never work. Bullshit, I say…

People who say “I know what you’re feelin”. Fuck, you don’t know…no one know. They might have imaginations about it, but you know dreams never come true. Counselor tell you what to do, ask you questions (more likely booby trapping) and act like they care. Caring is good, maintain our self-esteem, but does it make our life better? No, trust me. They’ll make it worse than eveerrr.

I made some wrong turns and I might do that again somehow (hopefully not). But I’m happy now, real happy. It’s been a year since that thing happened. Thanks for all who always been there when I need them around. I have no regret, no remorse nor obligation by my past action. I’m through and move on.

Coz life is nothing like Hallmark Drama.

And this is not even half of my journey yet, I need to hitchhike.

(I hope) I won’t shed any tears in Athens

•May 23, 2007 • 3 Comments

Champions League Trophy2 years back, UEFA Champions League 2004/2005, when AC Milan faced Liverpool on the final. I was excited, tremendously excited. We, AC Milan fans were sure that the trophy will come once again to San Siro. At least, we thought so when the first half was passed. But no, there was a disaster in Istanbul, designated by only one man. His name his Steven Gerard, Captain of Liverpool. All by himself he turned things around. Shorten by three goals, he with his leadership lead his comrades to score 3 goals to make the situation even by just 6 minutes. Only 6 minutes, wasn’t insane? there was miracle in Istanbul. In the end, Liverpool won the match by penalty.

Tonight, 2 years after that disgraceful – yet respectable – match, here we are once again AC Milan vs Liverpool on the final. Miracle won’t happen twice, man. I am pretty sure that Milan will come with his best rhythm on the field. After what they did to Manchester United on the semifinal, they’re sure a champion. Liverpoll won’t have any chance this time. May the best team win, my ass. The best team is AC Milan, unquestionable.

AC MIlan will win…Tonite!!

Additional:
Champions League Final 2004/2005 (Liverpool vs Milan @ Istanbul)

I must admit, this was a real nightmare…unbelievable.